Selasa, 02 Mei 2017

GASTRITIS

GASTRITIS
A.    Definisi
Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan mukosa gaster (Hadi, 1999).Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal (Price 2005).
Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene, 2001).
Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung, sering diakibatkan dari pola diet yang sembrono. Sedangkan gastritis kronik adalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakterihelicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2002) Dari keempat definisi diatas, kelompok  dapat menyimpulkan bahwa gastritis adalah suatu inflamasi atau peradangan yang sering terjadi pada dinding lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal.
B.     Etiologi
1.      Pola makan yang tidak teratur: tidak tepat waktu.
2.      Iritasi yang disebabkan oleh rangsangan makanan, mislanya makanan pedas, terlalu asam,bergas, mengandung kafein dan alkohol
3.      Perokok: kandungan dari rokok seperti fenol, metanol, kadmiun, aseton, an lain-lain yang dapat berdampak terhadap erosi dan mukosa lambung.
4.      Infeksi oleh bakteri (toksin) atau infeksi virus, seperti helicobacter pylory
5.      Obat-obatan seperti aspirin, obat anti inflamasi non steroid yang dapat berdampak terhadap erosi pada mukosa lambung.
C.    Patofisiologi
Gastritis terjadi akibat peradangan pada mukosa lambung yang menimbulkan rasa nyeri yang dialihkan ke epigastirum bagian atas. Reflek-reflek pada mukosa lambung menyebabkan kalenjer saliva mengeluarkan saliva dalam jumlah besar. Dan sering menelan saliva menyebabkan banyak udara yang berkumpul di lambung. Penggunaan aspirin, alkohol, memakan makanan yang berbumbu secara berlebihan atau dalam jumlah yang besar dapat mengurangi daya tahan mukosa, ditambah dengan keadaan stres yang dapat menyebabkan sekresi asam lambung berlebihan dan ini akan menimbulkan komplikasi yaitu tukak lambung. (Guyton, 1998)
D.    Manifestasi klinis
1.      Nyeri ulu hati
Hal ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses peradanganyang terjadi akibat dari adanya iritasi pada mukosa lambung.
2.      Anoreksia, Nausea dan Vomitus
Ketiga tanda ini sangat umum ditemukan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan kadar asam lambung didalam tubuh khususnya pada organ lambung.
3.      Tekanan darah menurun, terkadang disertai pusing
4.      Keringat dingin
5.      Nadi cepat
6.      Perut terasa kembung
7.      Melena dan hematemesis
Hal ini dapt disebabkan karena adanya suatun proses perdarahan yang berawal dari adanya iritasi dan erosi pada mukosa lambung.
E.     Pencegahan
1.      Menjaga pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan karena mengakibatkan produksi asam lambung meningkat
2.      Makan-makanan yang bersih, sehat dan bergizi, hindari makanan yang merangsang kerja lambung contohnya makanan pedas, asam dan kopi
3.      Hindari stress yang berlebih misalnya mengalihkan stress dengan berolahraga yang baik bagi tubuh.
4.      Tidak merokok, mengkonsumsi alcohol
5.      Hindari penggunaan obat-obatan yang mengiritasi lambung misalnya aspirin
F.     Komplikasi
1.      Perdarah saluran cerna bagian atas
2.      Hematemesis dan melena (anemia)
3.      Ulkus peptikum
4.      Perforasi
G.    Penatalaksanaan
Hal yang dapat dilakukan pada penderita gastritis adalah:
1.      Makan dengan porsi kecil tapi sering.
2.      Makan teratur dan tepat waktu
3.      Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah
4.      Minum obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5.      Istirahat yang cukup
6.      Jika merokok sebaiknya hentikan merokok
7.      Segera periksa kedokter jika nyeri tidak kunjung hilang.

Jenis-jenis makanan yang dianjurkan bagi penderita gastritis:
1.      Sumber hidrat arang atau karbohidrat (bubur, kentang rebus, biscuit dan tepung-tepung yang dibuat bubur atau pudding)
2.      Sayur yang tak berserat dan tidak menimbulkan gas( labu kuning, labu siam, wortel, brokoli)
3.      Buah-buahan yang tidak mengandung asam dan tidak berakohol (pisang, papaya, tomat)

Makanan yang tidak dianjurkan:
1.      Makanan yang secara lansung merusak dinding lambung (nasi keras, ketan, jagung, ubi talas)
2.      Sumber protein hewani (daging yang berlemak, ikan asin)
3.      Buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon,durian)
4.      Minuman yang mengandung soda, kafein, alcohol (soft drink, tape, susu, anggur putih dan kopi)
5.      Makanan yang secara lansung merusak dinding lambung yaitu makanan yang mengandung cuka dan pedas
6.      Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak, kue tart, coklat dan keju.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilyn E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Smeltzer,Suzanne C, Brenda G.Bare.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Sudarth, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC







5 komentar:

EKOKARDIOGRAFI

EKOKARDIGRAFI BAB I PENDAHULUAN Ekokardiografi merupakan prosedur diagnostik yang menggunakan gelombang suara ultra untuk mengamat...