GASTRITIS
A.
Definisi
Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster
terutama pada lapisan mukosa gaster (Hadi, 1999).Gastritis adalah suatu keadaan
peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis,
difus, atau lokal (Price 2005).
Gastritis adalah
peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi
bakteri (Charlene, 2001).
Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung,
sering diakibatkan dari pola diet yang sembrono. Sedangkan gastritis kronik
adalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh
ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakterihelicobacter
pylori (Brunner dan Suddart, 2002) Dari keempat definisi diatas,
kelompok dapat menyimpulkan bahwa gastritis
adalah suatu inflamasi atau peradangan yang sering terjadi pada dinding lambung
yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal.
B.
Etiologi
1. Pola
makan yang tidak teratur: tidak tepat waktu.
2. Iritasi
yang disebabkan oleh rangsangan makanan, mislanya makanan pedas, terlalu
asam,bergas, mengandung kafein dan alkohol
3. Perokok:
kandungan dari rokok seperti fenol, metanol, kadmiun, aseton, an lain-lain yang
dapat berdampak terhadap erosi dan mukosa lambung.
4. Infeksi
oleh bakteri (toksin) atau infeksi virus, seperti helicobacter pylory
5. Obat-obatan
seperti aspirin, obat anti inflamasi non steroid yang dapat berdampak terhadap
erosi pada mukosa lambung.
C.
Patofisiologi
Gastritis terjadi akibat peradangan pada mukosa
lambung yang menimbulkan rasa nyeri yang dialihkan ke epigastirum bagian atas.
Reflek-reflek pada mukosa lambung menyebabkan kalenjer saliva mengeluarkan
saliva dalam jumlah besar. Dan sering menelan saliva menyebabkan banyak udara
yang berkumpul di lambung. Penggunaan aspirin, alkohol, memakan makanan yang
berbumbu secara berlebihan atau dalam jumlah yang besar dapat mengurangi daya
tahan mukosa, ditambah dengan keadaan stres yang dapat menyebabkan sekresi asam
lambung berlebihan dan ini akan menimbulkan komplikasi yaitu tukak lambung.
(Guyton, 1998)
D.
Manifestasi
klinis
1. Nyeri
ulu hati
Hal
ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses peradanganyang terjadi akibat
dari adanya iritasi pada mukosa lambung.
2. Anoreksia,
Nausea dan Vomitus
Ketiga
tanda ini sangat umum ditemukan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan
kadar asam lambung didalam tubuh khususnya pada organ lambung.
3. Tekanan
darah menurun, terkadang disertai pusing
4. Keringat
dingin
5. Nadi
cepat
6. Perut
terasa kembung
7. Melena
dan hematemesis
Hal
ini dapt disebabkan karena adanya suatun proses perdarahan yang berawal dari
adanya iritasi dan erosi pada mukosa lambung.
E.
Pencegahan
1. Menjaga
pola makan secara baik dan teratur. Hindari menunda waktu makan karena
mengakibatkan produksi asam lambung meningkat
2. Makan-makanan
yang bersih, sehat dan bergizi, hindari makanan yang merangsang kerja lambung
contohnya makanan pedas, asam dan kopi
3. Hindari
stress yang berlebih misalnya mengalihkan stress dengan berolahraga yang baik
bagi tubuh.
4. Tidak
merokok, mengkonsumsi alcohol
5. Hindari
penggunaan obat-obatan yang mengiritasi lambung misalnya aspirin
F.
Komplikasi
1. Perdarah
saluran cerna bagian atas
2. Hematemesis
dan melena (anemia)
3. Ulkus
peptikum
4. Perforasi
G.
Penatalaksanaan
Hal
yang dapat dilakukan pada penderita gastritis adalah:
1. Makan
dengan porsi kecil tapi sering.
2. Makan
teratur dan tepat waktu
3. Dianjurkan
minum air hangat jika terjadi mual dan muntah
4. Minum
obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5. Istirahat
yang cukup
6. Jika
merokok sebaiknya hentikan merokok
7. Segera
periksa kedokter jika nyeri tidak kunjung hilang.
Jenis-jenis makanan
yang dianjurkan bagi penderita gastritis:
1. Sumber
hidrat arang atau karbohidrat (bubur, kentang rebus, biscuit dan tepung-tepung
yang dibuat bubur atau pudding)
2. Sayur
yang tak berserat dan tidak menimbulkan gas( labu kuning, labu siam, wortel,
brokoli)
3. Buah-buahan
yang tidak mengandung asam dan tidak berakohol (pisang, papaya, tomat)
Makanan yang tidak
dianjurkan:
1. Makanan
yang secara lansung merusak dinding lambung (nasi keras, ketan, jagung, ubi
talas)
2. Sumber
protein hewani (daging yang berlemak, ikan asin)
3. Buah-buahan
tertentu (nangka, pisang ambon,durian)
4. Minuman
yang mengandung soda, kafein, alcohol (soft drink, tape, susu, anggur putih dan
kopi)
5. Makanan
yang secara lansung merusak dinding lambung yaitu makanan yang mengandung cuka
dan pedas
6. Makanan
yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung. Karena hal ini
dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak, kue tart, coklat
dan keju.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilyn E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Smeltzer,Suzanne C, Brenda
G.Bare.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Sudarth, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
YELAH TU
BalasHapuslah pandai kini yee....mkasih infonya
BalasHapusiyalah nut
BalasHapusberguna kali saya sebagai mahasiswa. menambah pengetahuan sayang , thank min
BalasHapustrm ksh telah meluangkan waktuny untuk membaca
BalasHapus